Langsung ke konten utama

LALU #1

Saat mata harus bertatap-tatapan, ada rasa yang menggebu untuk diucapkan
Perlahan tapi pasti kemudian berganti diam.
Sesaat kita beri ruang bagi kenalpot bising lalu lalang dijalan,
Senyum lebar menyeringai penuh makna mendalam. oh tuhan, sang pujangga ini akhirnya menemukan pijakan! Tempat berlabuh dan menari dari hujan dan panas yang kadang datang bersamaan.
Jarum jam tak juga berhenti, saat waktu terasa semakin singkat
Aroma kopi yang wangi perlahan hilang, Batang rokok berserakan tapi kita masih berdekatan.
Diam jadi pilihan, saat sayup sayup lagu Ten Storey Love Song (Stone roses) terdengar dari pengeras suara kedai kopi malam itu.
Bulan pun enggan berganti hujan, seperti merestui perjalanan yang mungkin baru dimulai.
Masih sama, kita tak bergeser sedikitpun
Mata saling menatap, senyum bertebaran
Tak diduga tangan bersentuhan lisan pun mulai menegaskan siapa kita? Akan kemanakah kita? (Mungkin sedikit berlebihan seperti cerita sinetron di tv hahaha)
Dan akhirnya kita sampai pada batas waktu yang harus memisahkan sejenak, tertelan malam, berselimut debu, menunggang pertanyaan???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pasir

menebal jalan debu mendekap resah kaki melangkah udara tak sehat kita menikmati sunset di antara beton menjulang tak ada taman tak ada ruang hijau kita tersesat kemajuan kota menyisakan tanda tanya kota ini butuh taman bukan mall hijaunya pudar ramahnya dimakan luka airnya tak jernih bencana siap melanda salahkah tuhan?  salahkah bencana? serakahnya kita???