Jarum jam tak mau menunggu, saat laju kereta jadi hal yang ditunggu. Hari demi hari terlewati dalam pesan text atau telepon genggam yang sedang akrab-akrabnya. Langit Bogor tak melulu cerah merona saat hujan lebih giat menunjukan insenitasnya. Rindu melambung terbawa angin kearah selatan pulau Jawa, ada dia yang menunggu tanpa resah dalam rindu. Perjumpahan jadi salah satu obat yang paling ditunggu, belasan atau mungkin ribuan kilometer jarak tak memudarkan ingatan tentang kita yang saling tunggu. Malam itu aku siap dengan ranselku menyusuri pedesaan, melalui ribuan palang pintu rel kereta, bertegur sapa dengan teman sebangku yang entah dari mana asalnya, semua melebur jadi satu cerita yang menarik. Belum lagi riuh pedagang asongan didalam gerbong memberi kehasannya sendiri tentang perjalan hampir 12 jam duduk di kereta itu, alunan lagu dari band padi yang berjudul perjalanan pun jadi soundtrack yang tepat untuk didengar. Dengan sedikit cemas mata perlahan tertidur tanpa diminta. Pagi...
Lalu dunia akan terangkum dalam barisan kata