Langsung ke konten utama

Tanah

Dia tak termiliki, tapi aku menggenggamnya dalam mimpi.
Melayang-layang dalam ingatan meski terlupa setiap pagi.
Malam selalu memikat dengan debu menempel di pipi
Imajinasi terbawa dimensi alam bawah sadar diri.

Peluklah aku meski bukan pada kenyataan,
Milikilah aku meski hanya sebatas impian.
Tanah basah sehabis hujan selalu menghasilkan bebauan,
sederhanakan kasih meski hanya sebatas rumus buatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pasir

menebal jalan debu mendekap resah kaki melangkah udara tak sehat kita menikmati sunset di antara beton menjulang tak ada taman tak ada ruang hijau kita tersesat kemajuan kota menyisakan tanda tanya kota ini butuh taman bukan mall hijaunya pudar ramahnya dimakan luka airnya tak jernih bencana siap melanda salahkah tuhan?  salahkah bencana? serakahnya kita???