Langsung ke konten utama

Hujan Mata Pisau


Lisan terbungkam dalam hidup kelam
Hujan tak reda kala hari mulai malam
Melaju dalam distorsi pentagram
Sesat kumelangkah menuju temaram
      
       Ujung pisau runcing siap menikam
       Aku hanya lelaki yang penuh diam
       Meski liar takkan berhenti memulai
       Hidup kadang dihujani liuk gemulai

Sepi diperkosa nadi patriaki
Lacur dogma menyayat harga diri
Diam tertikam gerak sadari
Hidup dalam pelarian ayat ayat suci
  
       Dalam ketakutan terbiasa sendiri
       Saat malaikat begitu terasa dekat
       Dalam peraduan 5 dimensi
       Tuhan aku harus mulai menepi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pasir

menebal jalan debu mendekap resah kaki melangkah udara tak sehat kita menikmati sunset di antara beton menjulang tak ada taman tak ada ruang hijau kita tersesat kemajuan kota menyisakan tanda tanya kota ini butuh taman bukan mall hijaunya pudar ramahnya dimakan luka airnya tak jernih bencana siap melanda salahkah tuhan?  salahkah bencana? serakahnya kita???