Langsung ke konten utama

pagi tanpa prosa

pagi menyapa dengan janji
langkah pejalan kaki menepi
hidup harus dimulai dari ironi
demi kau dan sebuah mimpi

panas matahari bukan penghalang
debu jalan bagaikan ilalang
perut lapar bukan halangan
kita mencari takan kehilangan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

pasir

menebal jalan debu mendekap resah kaki melangkah udara tak sehat kita menikmati sunset di antara beton menjulang tak ada taman tak ada ruang hijau kita tersesat kemajuan kota menyisakan tanda tanya kota ini butuh taman bukan mall hijaunya pudar ramahnya dimakan luka airnya tak jernih bencana siap melanda salahkah tuhan?  salahkah bencana? serakahnya kita???