Langsung ke konten utama

Bogor tak semegah cerita


Dalam malam yang mendekap sepi
ada lantunan lirih di samping trotoar ini
kedinginan seolah teman sejati
perut lapar tidur tak datang mimpi

pandangku ragu namun semu
siapakah dia anak berbalut debu
wajahnya sendu memendam ragu
dalam kota yang katanya maju

ratusan angkot lalu lalang melaju
asingkan dia yang tak memiliki ibu
tidur bersama koran tanpa baju
inikah takdir jalan anak ku...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pasir

menebal jalan debu mendekap resah kaki melangkah udara tak sehat kita menikmati sunset di antara beton menjulang tak ada taman tak ada ruang hijau kita tersesat kemajuan kota menyisakan tanda tanya kota ini butuh taman bukan mall hijaunya pudar ramahnya dimakan luka airnya tak jernih bencana siap melanda salahkah tuhan?  salahkah bencana? serakahnya kita???