Langsung ke konten utama

SELUANG LANGIT BOGOR UTARA (2)

Buai aku dalam riuh imajinasi
Genggam aku meski hanya teka-teki
Cerita ini mungkin akan terus bersemi
Hingga penantian hanya bias duniawi

Rengkuh aku dalam setiap pagi
Penantian takkan kalah setiap hari
Saat debu jalan jadi teman yang berarti
Kamu masih belum aku miliki

Mendekap sepi dalam sanubari
Angan hilang sempat ingin menepi
Jika tuhan mendengar setiap doa ini
Ada satu nama yang tak pernah aku lewati

Mungkin temaram jadi penghias rasa sepi
Tapi rindu berlipat ganda tak mau dimengerti
Disiksa kalimat kalimat penenang diri
Semoga kita dipertemukan dalam hati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pasir

menebal jalan debu mendekap resah kaki melangkah udara tak sehat kita menikmati sunset di antara beton menjulang tak ada taman tak ada ruang hijau kita tersesat kemajuan kota menyisakan tanda tanya kota ini butuh taman bukan mall hijaunya pudar ramahnya dimakan luka airnya tak jernih bencana siap melanda salahkah tuhan?  salahkah bencana? serakahnya kita???