Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Insya Allah

Jika memang cinta itu hadir Dia tak berisyarat tapi memikat Dia tahu kemana akan berlabuh Meski berulang kali terjatuh Jika memang sabar itu kunci terakhir Maka ikhlas jadi pendamping bukan  tersingkir Terimalah dengan sederhana agar Lillahi ta'ala Semoga kita sama sama di dunia dan dipertemukan di Jannah

SISI LAIN

Malam, dia selalu datang berulang. Dia manjakan letih dalam hening, Dia membelai kelopak mata hingga enggan terbuka. Tapi diantara gelap dan sepinya, malam memukau disudut kota, lampu remangnya seolah cahaya romantis pemandu bercinta. Pasar-pasar sepi, gerobak-gerobak rapuh, lapak istimewa pertukaran dua hasrat tanpa cinta. Trotoar-trotoar lengang lapak para gladiator jalanan menghunus cerita. Malam juga baik, dia menjaga letih meski berbantal tumpukan kaos bekas dan berlantai kardus, menjaga mimpi-mimpi yang enggan pudar meski kenyataan masih teramat jauh terbentang. Sederetan penjual makanan terus menyajikan makanan hangat bagi isi perut yang terdengar keroncongan. Disudut lainnya, malam berpacu dalam dentuman lagu yang memaksa banyak orang enggan berhenti berdansa, aroma anggur jadi pelengkap meski baju mulai kecut tercium. Malam, kamu menyimpan banyak kenangan. Sederetan muda mudi asik menikmati lalu lalang lampu kota, menikmati bintang diatas motor, melepas rindu dijemba...

SELUANG LANGIT BOGOR UTARA (2)

Buai aku dalam riuh imajinasi Genggam aku meski hanya teka-teki Cerita ini mungkin akan terus bersemi Hingga penantian hanya bias duniawi Rengkuh aku dalam setiap pagi Penantian takkan kalah setiap hari Saat debu jalan jadi teman yang berarti Kamu masih belum aku miliki Mendekap sepi dalam sanubari Angan hilang sempat ingin menepi Jika tuhan mendengar setiap doa ini Ada satu nama yang tak pernah aku lewati Mungkin temaram jadi penghias rasa sepi Tapi rindu berlipat ganda tak mau dimengerti Disiksa kalimat kalimat penenang diri Semoga kita dipertemukan dalam hati

SELUANG LANGIT BOGOR UTARA

Dia yang harus kutulis, dia yang harus kuceritakan dan dia pula yang seharusnya jadi pelengkap puisi-puisi bertebaran.. Aku tak bisa menggugat atas penyesalan yang datang dibelakang, aku tak bisa membenci apa-apa yang sudah terlewati, aku juga tak bisa bertahan dalam ketiadaan. Seraut wajah nanar mendayu kepermukaan, lisan terjaga baik dan intonasi percakapan kadang membuat terbuai tak ingin cepat berlalu. Perempuan itu yang kudapati saat bogor enggan diguyur hujan, perempuan itu yang kudapati saat niat baik belum juga menemukan tujuan. Aku melayang diantara tanda tanya, aku ingin melaju namun belum satu waktu, aku tersesat dalam labirin panca Indra, aku menunggu untuk kemudian terpilih atau ditinggalkan pilu...