Langsung ke konten utama

Postingan

PSB KU SAYANG PSB KU MALANG

Belum juga rasa bahagia hilang kabar duka cepat datang, harapan yang kami bentangkan dibalik spanduk-spanduk itu terasa bisu, saat kabar burung mencuat sang kebanggaan terpaksa memutar arah kembali keruang pilu. Apa yang sebenarnya terjadi?? Birumu tak kami sangsikan, putihmu tak kami ragukan tapi orang dibalik layar itu yang paham keadaan. Bertahun-tahun terjegal rupiah tanpa kebanggaan, bertahun-tahun berjuang sampai akhirnya kembali ke zona nyaman. apa yang kamu rencanakan? sudikah kamu membaginya kepermukaan? Tak letihkah melihat kota ini semakin ditinggalkan?? Kamu sudah cukup dewasa, bahkan sangat cukup untuk sekedar merasakan kegagalan. Tak lelah tubuhmu digerogoti terus menerus? Piala kebanggaan lambat laun bisa digadaikan dan cerita masa lalu hanya jadi berita dikoran-koran bungkus kacang, Dan kami hanya mengenangmu dibalik riuh bogor yang enggan terpisah dari hujan. -rinjanireza-
Postingan terbaru

Insya Allah

Jika memang cinta itu hadir Dia tak berisyarat tapi memikat Dia tahu kemana akan berlabuh Meski berulang kali terjatuh Jika memang sabar itu kunci terakhir Maka ikhlas jadi pendamping bukan  tersingkir Terimalah dengan sederhana agar Lillahi ta'ala Semoga kita sama sama di dunia dan dipertemukan di Jannah

SISI LAIN

Malam, dia selalu datang berulang. Dia manjakan letih dalam hening, Dia membelai kelopak mata hingga enggan terbuka. Tapi diantara gelap dan sepinya, malam memukau disudut kota, lampu remangnya seolah cahaya romantis pemandu bercinta. Pasar-pasar sepi, gerobak-gerobak rapuh, lapak istimewa pertukaran dua hasrat tanpa cinta. Trotoar-trotoar lengang lapak para gladiator jalanan menghunus cerita. Malam juga baik, dia menjaga letih meski berbantal tumpukan kaos bekas dan berlantai kardus, menjaga mimpi-mimpi yang enggan pudar meski kenyataan masih teramat jauh terbentang. Sederetan penjual makanan terus menyajikan makanan hangat bagi isi perut yang terdengar keroncongan. Disudut lainnya, malam berpacu dalam dentuman lagu yang memaksa banyak orang enggan berhenti berdansa, aroma anggur jadi pelengkap meski baju mulai kecut tercium. Malam, kamu menyimpan banyak kenangan. Sederetan muda mudi asik menikmati lalu lalang lampu kota, menikmati bintang diatas motor, melepas rindu dijemba...

SELUANG LANGIT BOGOR UTARA (2)

Buai aku dalam riuh imajinasi Genggam aku meski hanya teka-teki Cerita ini mungkin akan terus bersemi Hingga penantian hanya bias duniawi Rengkuh aku dalam setiap pagi Penantian takkan kalah setiap hari Saat debu jalan jadi teman yang berarti Kamu masih belum aku miliki Mendekap sepi dalam sanubari Angan hilang sempat ingin menepi Jika tuhan mendengar setiap doa ini Ada satu nama yang tak pernah aku lewati Mungkin temaram jadi penghias rasa sepi Tapi rindu berlipat ganda tak mau dimengerti Disiksa kalimat kalimat penenang diri Semoga kita dipertemukan dalam hati

SELUANG LANGIT BOGOR UTARA

Dia yang harus kutulis, dia yang harus kuceritakan dan dia pula yang seharusnya jadi pelengkap puisi-puisi bertebaran.. Aku tak bisa menggugat atas penyesalan yang datang dibelakang, aku tak bisa membenci apa-apa yang sudah terlewati, aku juga tak bisa bertahan dalam ketiadaan. Seraut wajah nanar mendayu kepermukaan, lisan terjaga baik dan intonasi percakapan kadang membuat terbuai tak ingin cepat berlalu. Perempuan itu yang kudapati saat bogor enggan diguyur hujan, perempuan itu yang kudapati saat niat baik belum juga menemukan tujuan. Aku melayang diantara tanda tanya, aku ingin melaju namun belum satu waktu, aku tersesat dalam labirin panca Indra, aku menunggu untuk kemudian terpilih atau ditinggalkan pilu...

RENJANA

Ketika langit membias pilu Di ujung sore bernama kelu Keluar sepucuk semu Bersama secangkir rindu Damai indah di kota Bogor ku Walau senja tak seindah dulu Malam tak sejuk seperti kala itu Kiriman dari ISMI #KataTeman #sajaktanpasuara #challenge #sharepuisimudiblogini #marimenulis

Menjemput sebuah impian

Birunya sang langit Putihnya sang awan Teriknya sang surya Segarnya sang air hujan Saksi bisu sebuah perjuangan yg tak pernah hilang Seraknya suara Letihnya dahaga Sesaknya nafas Derasnya kucuran keringat Menjadi bukti betapa loyalnya mereka mendukung sang biru kota hujan Menjemput kejayaan sang kebanggaan Kiriman dari Eky agustony (Bongky) #KataTeman #sajaktanpasuara #challenge #sharepuisimudiblogini #marimenulis