Belum juga rasa bahagia hilang kabar duka cepat datang, harapan yang kami bentangkan dibalik spanduk-spanduk itu terasa bisu, saat kabar burung mencuat sang kebanggaan terpaksa memutar arah kembali keruang pilu. Apa yang sebenarnya terjadi?? Birumu tak kami sangsikan, putihmu tak kami ragukan tapi orang dibalik layar itu yang paham keadaan. Bertahun-tahun terjegal rupiah tanpa kebanggaan, bertahun-tahun berjuang sampai akhirnya kembali ke zona nyaman. apa yang kamu rencanakan? sudikah kamu membaginya kepermukaan? Tak letihkah melihat kota ini semakin ditinggalkan?? Kamu sudah cukup dewasa, bahkan sangat cukup untuk sekedar merasakan kegagalan. Tak lelah tubuhmu digerogoti terus menerus? Piala kebanggaan lambat laun bisa digadaikan dan cerita masa lalu hanya jadi berita dikoran-koran bungkus kacang, Dan kami hanya mengenangmu dibalik riuh bogor yang enggan terpisah dari hujan. -rinjanireza-
Jika memang cinta itu hadir Dia tak berisyarat tapi memikat Dia tahu kemana akan berlabuh Meski berulang kali terjatuh Jika memang sabar itu kunci terakhir Maka ikhlas jadi pendamping bukan tersingkir Terimalah dengan sederhana agar Lillahi ta'ala Semoga kita sama sama di dunia dan dipertemukan di Jannah