Langsung ke konten utama

Langit tak juga biru

Bagiku cinta tanpa pamrih itu nyata adanya, pengorbanan tanpa menghitung untung rugi takkan pernah dipermasalahkan keberadaannya.
Cinta itu begitu menggebu juga begitu pilu. harapan tinggi melayang, penantian mulai usang dan rindu yang tak berkesudahan memadu satu..
Jutaan sejarah terlewati ratusan tim baru berdiri tapi kamu tetap pemilik hati.
Biru akan selalu melekat dibaju, putih akan selalu setia menemani kalbu meski kamu tak juga naik kelevel baru.
Lelah kadang datang beserta keringat yang menempel dibaju, putus asa kadang menyeringai ingin berlalu. Tapi apalah cinta itu jika tanpa keyakinan yang kuat, bukankah kita sama sama tahu, cinta ada untuk saling mengikat, cinta ada untuk saling menerima pendapat, cinta ada untuk saling merasa memiliki dan cinta ada dalam kasih yang tuhan beri dalam rahmat bahkan cinta lebih besar dari rasa kecewa yang sering terlihat. Aku milikmu, yah aku milikmu jika kamu percaya suatu hari nanti semua akan kembali membaik, aku tahu langit tak selamanya biru dan aku tahu perjalanan tak selalu mulus dituju. Kita sama, sama sama saling mencinta..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pasir

menebal jalan debu mendekap resah kaki melangkah udara tak sehat kita menikmati sunset di antara beton menjulang tak ada taman tak ada ruang hijau kita tersesat kemajuan kota menyisakan tanda tanya kota ini butuh taman bukan mall hijaunya pudar ramahnya dimakan luka airnya tak jernih bencana siap melanda salahkah tuhan?  salahkah bencana? serakahnya kita???