Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

RENJANA

Ketika langit membias pilu Di ujung sore bernama kelu Keluar sepucuk semu Bersama secangkir rindu Damai indah di kota Bogor ku Walau senja tak seindah dulu Malam tak sejuk seperti kala itu Kiriman dari ISMI #KataTeman #sajaktanpasuara #challenge #sharepuisimudiblogini #marimenulis

Menjemput sebuah impian

Birunya sang langit Putihnya sang awan Teriknya sang surya Segarnya sang air hujan Saksi bisu sebuah perjuangan yg tak pernah hilang Seraknya suara Letihnya dahaga Sesaknya nafas Derasnya kucuran keringat Menjadi bukti betapa loyalnya mereka mendukung sang biru kota hujan Menjemput kejayaan sang kebanggaan Kiriman dari Eky agustony (Bongky) #KataTeman #sajaktanpasuara #challenge #sharepuisimudiblogini #marimenulis

Langit tak juga biru

Bagiku cinta tanpa pamrih itu nyata adanya, pengorbanan tanpa menghitung untung rugi takkan pernah dipermasalahkan keberadaannya. Cinta itu begitu menggebu juga begitu pilu. harapan tinggi melayang, penantian mulai usang dan rindu yang tak berkesudahan memadu satu.. Jutaan sejarah terlewati ratusan tim baru berdiri tapi kamu tetap pemilik hati. Biru akan selalu melekat dibaju, putih akan selalu setia menemani kalbu meski kamu tak juga naik kelevel baru. Lelah kadang datang beserta keringat yang menempel dibaju, putus asa kadang menyeringai ingin berlalu. Tapi apalah cinta itu jika tanpa keyakinan yang kuat, bukankah kita sama sama tahu, cinta ada untuk saling mengikat, cinta ada untuk saling menerima pendapat, cinta ada untuk saling merasa memiliki dan cinta ada dalam kasih yang tuhan beri dalam rahmat bahkan cinta lebih besar dari rasa kecewa yang sering terlihat. Aku milikmu, yah aku milikmu jika kamu percaya suatu hari nanti semua akan kembali membaik, aku tahu langit tak selama...

PUAN

Dikau yang tak termiliki bukan enggan menyatu Hanya waktu kadang tak mengajak bersatu Dikau yang berisyarat terlihat ragu-ragu Meski hati perlahan berdegup menderu Puan dalam hujan yang enggan berkesudahan Kita yang berdekatan malu saling mengutarakan Mimpi tak membohongi meski hadir berkali-kali Takkan dosa jika memilikimu hanya dalam teka-teki Lelaki ini hanya pura-pura tak merasa Dia pencinta meski terucap dalam doa Dikau tak perlu sungkan berkata Saat senja terlihat begitu sempurna